Langsung ke konten utama

MANAJEMEN STRATEGI "LINGKUNGAN EKSTERNAL ANALISIS INDUSTRI DAN PESAING" Pada PT.BCA TBK

LINGKUNGAN EKSTERNAL ANALISIS INDUSTRI DAN PESAING

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi

Dosen Pengampu : Luh Nadi, S.E.,M.M.

 


 

Disusun Oleh (Kelompok 2) :

1.             Dahlia Indriyanti (171011201106)

2.             Hadi Mubarak (171011201799)

3.             Novianti (171011201429)

4.             Riska Apriliana (171011201712)

5.             Rizkia Adelia (171011202446)

 

 

 

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2020


KATA PENGANTAR

 

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam Mata Kuliah Manajemen Strategi dengan Judul “Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Industri dan Pesaing”.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Analisis Lingkungan Industri dan Pesaing, juga mengenai materi-materi lainnya yang berkaitan dengan Proposal Penelitian. Selanjutnya, pada kesempatan ini perkenakanlah kami menyampaikan terimakasih kepada :

1.             Ibu Luh Nadi, S.E.,M.M., selaku Dosen Manajemen Strategi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini.

2.           Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Kami sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mohon maaf serta mengharap kritik dan saran yang bersifat memangun kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Tangerang Selatan, Juni 2020

 

 

Penulis

 



BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.       Latar Belakang

Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karakteristik ekonomi, situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa depan. Tingkat perubahan berbagai faktor  seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range tertentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri  dan persaingan akan menggnakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan  dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan.

Analisis lingkungan industri dan persaingan merupakan sebuah usaha untuk mengidentifikasi peluang, ancaman, kesempatan yang menjelaskan keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan eksternal.

BCA sebagai salah satu pemain besar di industri perbankan juga bisa dibedah Analisis lingkungan eksternal industri dan persaingannya. Analisis lingkungan industri dan persaingan merupakan sebuah usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau permasalahan strategis yang terjadi akibat dari perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan persaingan yang ada di dalam dan di luar lingkungan.

Industri sangat erat dengan persaingan, karena tidak mungkin suatu industri hanya berdiri sendiri  tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Lingkungan luar dapat mempengaruhi organisasi. Lingkungan luar mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi organisasi dimana lingkungan luar terdiri dari PEST (Political, Economic, Social dan Technology)

 Lingkungan Politik Keadaan politik suatu negara akan mempengaruhi iklim bisnis suatu bidang usaha terutama di bidang perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan sejumlah kebijakan di tengah pandemi virus corona. Kebijakan ini dinilai mampu mendukung dunia usaha sekaligus sektor keuangan. Adapun kebijakan OJK itu di antaranya tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 di industri perbankan serta POJK Nomor 14/POJK.05/2020 tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank.ada empat kebijakan pokok yang telah digelontorkan OJK dalam masa pandemi saat ini. Yaitu kebijakan untuk meredam volatilitas di pasar keuangan dalam menjaga kepercayaan investor dan stabilisasi pasar dan memberi nafas bagi sektor riil dan informal untuk dapat bertahan di masa pandemi virus corona melalui relaksasi restrukturisasi kredit/pembiayaan.

Faktor ekonomi sangat berpengaruh bagi kelangsungan kegiatan perbankanPada kondisi perekonomian saaat ini.Jumlah nasabah bank yang terganggu pandemi virus corona (Covid-19) cukup besar. Kementerian keuangan mencatat, restrukturisasi kredit di segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sudah mencapai Rp 75,05 triliun. OJK telah melonggarkan aturan restrukturisasi untuk kredit maksimal Rp 10 miliar yang terdampak Covid-19. Dengan relaksasi itu, kualitas aset perbankan akan terjaga karena kredit yang direstruktisasi akan otomatis masuk kategori lancar.kondisi perbankan Indonesia saat ini masih cukup kuat. Kondisi Indonesia saat ini belum mengalami krisis dan likuiditas bank masih cukup sehat.

Lingkungan teknologi sangat berpengaruh terhadap perusahan dimana teknologi sebagai alat kerja dimana perbankan bersaing. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta lembaga jasa keuangan termasuk perbankan menggenjot kemampuan teknologi informasi sistem keuangan untuk memberikan pelayanan optimal kepada nasabah saat pandemi COVID-19. OJK mengeluarkan 6 peraturan yang memberikan reklaksasi kepada lembaga jasa keuangan termasuk perbankan dalam menghadapi pandemi Covid-19, salah satunya POJK Nomor 11 tahun 2020.

Begitupun industri perbankan dimana BCA melakukan bisnisnya. Sangat penting analisis persaingan antar perbankan agar BCA mampu capai sustainability dalam industri perbankan dan menjadi leader dalam industri perbankan.

Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang bagaimana analisis lingkungan BCA dan pengidentifikasian serta faktor-faktor yang ada dalam persaingan Perbankan.

 

1.2.       Rumusan Masalah

1.             Bagaimana Analisis Lingkungan Bisnis Bank BCA?

2.             Apa saja faktor-faktor yang ada dalam persaingan perbankan?

 

1.3.       Tujuan

1.             Untuk mengetahui Analisis Lingkungan Bisnis Bank BCA.

2.             Untuk mengetahui faktor-faktor yang ada dalam persaingan perbankan.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1         Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

BCA  menjalankan  usaha  dan  kegiatan  di  bidang  perbankan  sesuai  dengan  anggaran  dasar  BCA. Berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 3, BCA sebagai Bank Umum dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a)             Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

b)             Memberikan kredit

c)        Menerbitkan surat pengakuan hutang

d)       Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah nasabahnya

e)           Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah

f)            Menempatkan  dana  pada,  meminjam  dana  dari,  atau meminjamkan  dana  kepada  bank  lain,  baik  dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek  atau sarana lainnya

g)      Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga

h)          Menyediakan  tempat  untuk  menyimpan  barang  dan  surat berharga

i)            Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak

j)        Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek

k)          Melakukan  kegiatan  anjak  piutang,  usaha  kartu  kredit  dankegiatan wali amanat;

l)         Menyediakan  pembiayaan  dan/atau  melakukan  kegiatan usaha  berdasarkan  Prinsip  Syariah,  baik  melalui  pendirian anak perusahaan maupun melalui pembentukan unit usaha Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,  atau  Otoritas  Jasa  Keuangan  atau  instansi  yang berwenang lainnya

m)      Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, atau Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang lainnya

n)          Melakukan  kegiatan  penyertaan  modal  pada  bank  atau perusahaan  lain  di  bidang  keuangan,  seperti  perusahaan sewa  guna  usaha,  perusahaan  modal  ventura,  perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan  penyimpanan,  dengan  memenuhi  ketentuan  yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, atau Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang lainnya

o)          Melakukan  kegiatan  penyertaan  modal  sementara  untuk mengatasi  akibat  kegagalan  kredit,  dengan  syarat  harus menarik  kembali  penyertaannya,  dengan  memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, atau Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang lainnya

p)         Bertindak  sebagai  pendiri  dana  pensiun  dan  pengurus dana  pensiun,  sesuai dengan ketentuan  dalam  peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku

q)         Melakukan  kegiatan  lain  yang lazim  dilakukan  oleh  bank sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan dan  peraturan yang  berlaku, termasuk  antara  lain  tindakan dalam  rangka  restrukturisasi  atau  penyelamatan  kredit antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi  kewajibannya  kepada  bank,  dengan  ketentuan agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya.

 

 

 

 

2.2.       Analisis Lingkungan Bisnis

Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya diluar dan terlepas dari operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut sering disingkat sebagai PEST (Politics, Economics, Social, Technology). Berikut adalah analisa PEST(EL) BCA Tbk :

1.             Politic (Politik)

Saat ini, perpolitikan Indonesia sudah stabil setelah peilpres selesai. Hal ini tentunya berdampak pada lingkungan bisnis dan perbankan Indonesia. Dengan stabilnya politik Indonesia, maka ini juga memengaruhi tingkat likuiditas perbankan, sehingga kondisi ini akan membuat para investor yang mau berinvestasi di Indonesia. Perbankan juga tidak begitu terdampak signifikan akibat pandemi corona, padahal industri lain kena dampaknya Namun selama ini, kebijakan pemerintah terhadap perbankan belum ada perubahan yang signifikan.

2.             Economic (Ekonomi)

Kondisi persaingan perbankan yang semakin ketat diIndonesia untuk memperebutkan pelanggan akan membuat Bank BCA selalu memikirkan berbagai strategi untuk menghadapi pesaing-pesaingnya, jika tidak maka kemingkinan terburuk akan terjadi. Beberapa competitor kuat Bank BCA seperti Mandiri dan BRI.

Adanya pandemic virus corona, menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi Indonesia berdampak buruk bagi perbankan di Indonesia, termasuk bagi Bank BCA Tbk.

Tapi, hal itu semakin meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan jasa Perbankan di Indonesia akan membuat adanya  peluang besar ekonomi  bagi Bank BCA.

3.             Social (Sosial)

Bank BCA telah melakukan transformasi budaya dengan menanamkan nilai-nilai budaya yang diterapkan pada pedoman kerja pegawai. Hal tersebut tercermin dari persepsi Masyarakat bahwa Bank BCA mempunyai pegawai yang ramah-ramah dibandingkan kompetitor..

4.             Technology (Teknologi)

Bank BCA adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Didalam pemanfaatan teknologi bank BCA telah mengunakan layanan khusus yaitu layanan internet banking (e-Banking) yaitu layanan informasi dan tranksasi mobile yang fleksibel selama 24 jam sehari dimana nasabah mampu melakukan tranksasi melalui fasilitas internet. Dalam penggunaan teknologi terbaru Bank BCA menjadi leader di antara kompetitor. BCA mempunyai mesin Anjungan Tunai Mandiri yang bisa setor tunai terbanyak di Indonesia. Hal ini makin memudahkan konsumen untuk bertransaksi.

Perkembangan teknologi juga berdampak pada persaingan antar bank. Selain itu berkembang pesatnya teknologi juga membuat kriminalitas cyber terjadi pada perbankan. Contoh cyber crime adalah key logger.

5.             Environment (Lingkungan)

Secara geografis Indonesia diuntungkan dengan letaknya yang berada diantara 2 benua dan samudra. Hal ini akan menguntungkan Indonesia dalam perdagangan dalam skala nasional dan internasional. Namun potensi bencana yang ada Indonesia cukup besar seperti Gempa bumi, gunung meletus, Tsunami dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kegiatan operasi dan keamanan Bank BCA. Hal ini dikarenakan cukup banyak kantor cabang Bank BCA berada di daerah yang rawan bencana.

6.             Law (Hukum)

Dengan adanya kerjasama yang baik antara BI dengan Pemerintah, serta sekarang adanya kerjasama dengan OJK (beberapa tugas BI sudah diambil alih oleh OJK) akan membuat BI dapat memantau terus perngaruh eksternal dan internal yang akan berdampak pada perekonomian dan perbankan di Indonesia serta dapat menyusun strategi untuk selalu menjaga kestabilan perekonomian. Sebagai bentuk dukungan BCA terhadap kebijakan pemerintah yang tercatat dalam ketentuan POJK Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai kebijakan Countercyclical, BCA memberikan keringanan kepada nasabah debitur yang terdampak Covid-19 dalam bentuk penyesuaian pembayaran kewajiban dan BCA memberikan keringanan/restrukturisasi dalam beberapa bentuk yang disesuaikan dengan kondisi debitur dan usaha debitur.

 

2.3.       Analisis Struktur Kekuatan Persaingan

Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai berikut :

a.            Ancaman dari Pendatang Baru

Ancaman dari pendatang baru tidak terlalu berpengaruh terhadap Bank BCA, meskipun tetap perlu diwaspadai. Industri Perbankan adalah industri yang membutuhkan modal besar, hal itu akan membuat pemain baru akan kesulitan untuk memulai.

b.           Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama

Bank BCA mempunyai pesaing yang banyak. Beberapa pesaing terbesar Bank BCA adalah Bank Mandiri dan BRI. Industri perbankan adalah industri kepercayaan. BCA yang telah terkenal dan besar ini punya modal kepercayaan yang besar di mata masyarakat. Hal ini menguntungkan dibanding kompetitor Bank lain.Tapi produk-produk Bank BCA kurang menyasar segmen masyarakat perekonomian bawah dan perumahan rakyat. Dalam hal tersebut Bank BCA masih kalah dengan kompetitor yang lebih mampu menyasar segmen pasar tersebut.

c.              Tekanan dari produk pengganti (Produk Keuangan Lainnya)

Substitusi dari bisnis perbankan hampir tidak ada. Hal ini dikarenakan Bank adalah  pusatnya industri keuangan yang lain. Produk-produk keuangan seperti asuransi, reksadana, uang elektronik sangat bergantung dengan industri perbankan. Tapi bagaimanapun, dengan kemajuan teknologi, Bank BCA tetap harus waspada dan siap beradaptasi terhadap perubahan terhadap industri keuangan yang lain yang mungkin kelak mempengaruhi industri perbankan

Pola hidup masyarakat yang konsumtif memungkinkan kebutuhan masyarakat akan sebuah kredit cukup tinggi, hal ini rupanya juga dilirik oleh perusahaan pendanaan selain bank untuk mengembangkan perusahaan mereka. Saat ini akan dengan mudah kita jumpai perusahaan leasing dengan cukup pesat dapat berkembang dikarenakan berbagai kemudahan yang mereka tawarkan terhadap nasabah dan masyarakat. Sedangakan kebutuhan masyarakat akan jasa penyimpanan uang yang aman dengan memperoleh imbalan kompetitif merupakan pangsa yang kini tidak hanya milik industri perbankan. Saat ini untuk kebutuhan jasa tersebut telah banyak berdiri berbagai perusahaan sekuritas yang menawarkan produk reksadana dan investasi pasar modal yang memberikan keuntungan yang jauh lebih besar daripada deposito perbankan. Perusahaan asuransi yang juga mulai berinovasi sehingga saat ini masyarakat tidak hanya mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan dari lembaga asuransi tapi juga keuntungan yang cukup menggiurkan. Saat ini asuransi bisa kita perhitungkan sebagai sarana investasi yang cukup menarik dan menjanjikan.

d.      Tekanan dari nasabah

Dalam dunia bisnis dikenal ada lima tingkatan konsumen yang dalam hal ini dapat kita samakan dengan nasabah, yaitu Terorist customer, Transactional customer, Relationship customer, Loyal customer, dan Advocator customer. Dari berbagai macam konsumen atau nasabah tersebut BCA harus bersaing secara kompetitif dengan banyaknya bank, perusahaan pendanaan / leasing, dan perusahaan asuransi. Akan sangat menguntungkan jika BCA mendapat konsumen atau nasabah yang masuk dalam kategori loyal customer dan advocator customer. Kini masyarakat selaku konsumen dan nasabah akan dihadapkan pada semakin banyaknya pilihan yang menarik, ini tentu saja kondisi yang sangat bagus karena konsumen dan nasabah bisa memiliki pilihan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka akan sebuah produk dan jasa keuangan. Pada akhirnya tingkat kepuasan nasabah akan jasa layanan perbankan sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan bank kepada nasabah yang dapat diidentifikasi meliputi faktor-faktor Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, dan Tangibles.

e.       Kekuatan tawar menawar pemasok

    Pemasok dalam industri perbankan adalah jumlah uang beredar di masyarakat yang dikendalikan oleh Bank sentral melalui kebijakan moneter

 

2.4.       Kluster dan Konsep Persaingan terkini

Bagaimana  perusahaan  mengumpulkan dan menafsirkan  informasi  tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing. Analisis pesaing memusatkan perhatiannya  pada  setiap  perusahaan  yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:

a.         Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa depannya.

b.         Apa  yang  sedang  dilakukan  oleh  pesaing,  seperti  yang  diungkapkan  oleh strateginya saat ini.

c.   Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya

d.          Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.

 

Kluster (cluster), yaitu konsentrasi geografis dari perusahaan dan institusi yang saling berkaitan dalam suatu bidang tertentu. Kluster mencangkup sususnan dari industri yang berkaitan dan entitas lainnya yang penting dalam kompetisi.

Kluster secara umum didefinisikan sebagai konsentrasi geografis dari subsector-subsektor manufaktur yang sama. Yang muncul dari studi literatur adalah jaringan, yang sebagian besar merupakan usaha kecil dan rumah tangga, yang mengelompok secara spasial. Dalam literatur, jaringan (network) seperti ini disebut sebagai kawasan industri (industrial district). “District” atau “kawasan/daerah” menjadi fokus studi tentang bagaimana dan dimana industri-industri yang berlokasi dan mengelompok. Alfred Marshall merupakan ekonom pertama yang meneliti tentang kecederungan jenis industri tertentu untuk berlokasi di daerah-daerah tertentu di Inggris, Jerman dan Negara-negara lain. Marshall mendefinisikan industry district sebagai suatu kluster produksi yang terspesialisasi secara geografis. Kluster tersebut mewakili daerah industry “tradisional” atau daerah industry ala Marshall” yang umumnya ditemukan di daerah pedesaan dan company towns.

 

Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi kompetisi global, yaitu antara lain:

1.             Peningkatan produktifitas perusahaan-perusahaan dalam wilayah tertentu

2.             Kluster mendorong arah dan langkah inovasi

3.       Menciptakan stimulus untuk penciptaan formasi bentuk bisnis baru yang pada gilirannya akan memperkuat kluster itu sendiri.

 

2.5.       Analisis Lingkungan Eksternal BCA (Bank Central Asia)

Eksternal Faktor

Alasan dianalisis

Tekad pemerintah

Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus mengembangan perekonomian Indonesia

Pola hidup masyarakat yang konsumtif

Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif, merupakan salah satu peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan jenis produk jasa kredit perbankan dan kualitas pelayanan bagi nasabah

Kecepatan dan kemajuanteknologi informasi

Kecepatan kemajuan teknologi informasi sangat mendukung komitmen BCA untuk mempermudah pelayanan demi meningkatkan kepuasan nasabah.

Jaringan yang luas

Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia

Jaringan ATM yang besar

Per 31 Maret 2011 telah memiliki sekitar 7.555 ATM tunai maupun non-tunai serta ATM Setoran Tunai yang disediakan di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia. Agar Lebih mempermudah masyarakat

 

Mempunyai produk yang  inovatif  dan memenuhi kebutuhan secara akurat

Dalam mengembangkan produk dan jasa yang bca tawarkan mempertimbangkan kebutuhan nasabah yang selalu berubah. Lebih jauh lagi terus menyempurnakan setiap produk atau jasa dengan menambahkan berbagai fitur baru untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam menggunakannya. KlikBCA Individual Internet banking, m-BCA mobile , KlikBCA Bisnis dan BCA Bizz

Pengamanan

BCA saat ini memiliki dua mainframe di dalam negeri. Karena setiap transaksi ditangani secara mirroring pada kedua mainframe tersebut,. BCA juga memiliki mainframe yang berfungsi sebagai Disaster Recovery Center di Singapura,

Perkembangan dunia bisnis

Perkembangan dunia bisnis semakin kompleks dengan tingkat persaingan yang tinggi ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang terus bergejolak dan tingkat inflasi yang cukup tinggi.

Selera masyarakat

Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple dan menawarkan berbagai macam fleksibilitas serta berbagai macam hadiah yang menggiurkan.

Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank.

Saldo awal yang teralu tinggi

saldo awal mungkin terlalu mahal bagi sebagian masyarakat yang mencapai  Rp 500.000

Antrian pada saat setoran

Antrian yang diniali terlalu panjang  yang dapat mengakibatkan nasabah malas

Pelayanan kurang ramah

Banyak yang mengeluhkan  pelayanan pada saat melakukan complain  tidak baik

 

 

2.6.       Analisis Struktur Kekuatan Persaingan

1.           Struktur organisasi BCA

BCA merupakan perusahaan yang telah go public, sehingga didalam strukturnya BCA memiliki komisaris yang terdiri dari seorang presiden komisaris dan empat anggota komisaris dimana tiga diantaranya adalah komisaris independent. BCA dipimpin oleh seorang presiden direktur dan wakilnya serta memiliki delapan orang direktur yang masing-masing memiliki tanggung jawab dibidangnya masing-masing.

 

2.             Pesaing

Saat ini keberadaan BCA berada ditengah pertarungan raksasa-raksasa perbankan di Indonesia. Persaingan dunia perbankan sangat ketat, terutama ketika bank-bank besar milik pemerintah yang mulai kompetitif dalam memberikan produk dan jasa layanan perbankan. BCA akan dihadapkan pada sebuah tantangan bahwa masyarakat akan cenderung memilih perbankan milik pemerintah. Hal ini dimungkinkan karena masih adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan terjadi krisis ekonomi yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga masyarakat butuh jaminan keamanan akan likuiditas dana yang mereka simpan di bank, dan masyarakat mulai bijak dalam menentukan bank apa yang akan dipilih. Pertimbangannya tentu saja tidak hanya hadiah-hadiah menarik yang ditawarkan. Didukung dengan kepemilikan asset yang besar serta support dari pemerintah yang jauh lebih besar bank – bank pemerintah menjadi pesaing yang cukup potensial dan perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen BCA.

Pesaing baru yang juga cukup potensial di dunia jasa keuangan dan perbankan saat ini adalah munculnya berbagai macam bank yang memberikan layanan perbankan dengan basis pengelolaan syariah. Bank – bank yang lain sudah mulai membuka divisi yang memberikan layanan syariah, seperti Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BPD Syariah. Tampaknya ekspekstasi masyarakat terhadap bank-bank syariah cukup tinggi. Hal ini dikarenakan secara spiritual lebih memberikan ketentraman bagi nasabah, terutama untuk nasabah yang beragama Islam. Layanan dengan metode syariah juga dirasa lebih menguntungkan bagi para pengusaha kecil karena menggunakan sistem bagi hasil yang trasnparan sehingga lebih cocok di saat kondisi perekonomian yang tidak menentu.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

 

3.1.       Kesimpulan

Lingkungan Bisnis Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman. Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.

Berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 3, BCA sebagai Bank Umum dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan hutang dan masih banyak lainnya.

Tujuan perusahaan melakukan analisis lingkungan adalah untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan.Analisis manajemen strategik ini menunjukan perusahaan PT. Bank Central Asia Tbk dalam lingkungan eksternal mengalami tingkat keadan yang tinggi, dan kepercayaan masyarakat menjadi motivasi penerapan sistem-sistem kinerja kedepannya. Perusahaan juga berpendapat bahwa setiap tingkat pelayanan dibidang teknolongi modern ini lebih ditingkatkan guna menambahkan kepuasan nasabah.

Dalam analisis lingkungan ini PT. Bank Central Asia Tbk menyimpulkan bahwa bank dalam keadaan investasi. Penerapan ini telah diketahai dari pedoman  visi misi, perusahaan dalam mendapatkan investor kini sedang gencar-gencarnya mempromosikan oleh para penanam modal. Sedangkan untuk mengatasi pesaing perusahaan melakukan analisis-analisis membandingkan setiap sistem kinerja suatu perbankan lainnya. Oleh karena kesimpulan dari analisis makalah ini bank BCA dikatakan dalam kondisi yang baik (stabil) dan tidak ada acaman, kelemahan yang terlalu mengganggu proses kinerja perusahan atau bank BCA

3.2.       Saran

Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus memperhatikan faktor-faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kita dimasa yang akan datang. Dengan adanya analisis lingkungan eksternal ini dapat mengetahuai bagaimana menghadapi faktor lingkungan umum yang terdiri dari demografis, ekonomis, social budaya, teknologi danpolitik. Sedangkan dari faktor lingkungan industri dapat di lihat dari ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://karinov.co.id/analisis-contoh-lingkungan-bisnis/

http://munirarber.blogspot.com/2014/01/analisis-swot-pada-pt-bca-tbk.html

http://tholibpoenya.blogspot.com/2014/12/lingkungan-ekstern-analisa-lingkungan.html

https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/~/media/32B42ACED2F646398CE1944F0DD30D96.ashx

http://supriyantodidik3.blogspot.com/2014/10/analisa-swot-pada-ptbca-tbk.html?m=1

http://wurdianingsih.blogspot.com/2016/04/makalah-lingkungan-eksternal.html?m=1

https://keuangan.kontan.co.id/news/core-kondisi-perbankan-indonesia-saat-ini-masih-cukup-kuat

https://www.wartaekonomi.co.id/read285730/kebijakan-ojk-perkuat-dunia-usaha-dan-perbankan-di-tengah-pandemi-covid-19

https://www.antaranews.com/berita/1494436/ojk-minta-perbankan-genjot-teknologi-saat-pandemi-covid-19

https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/pest-political-economic-social-dan.html

 

 


Komentar